PRINSIP-PRINSIP HIDUP ORANG BATAK

Hasil gambar untuk batak
PRINSIP-PRINSIP HIDUP BATAK
Maret 23,2018
Budaya Batak memang paling beda dari budaya-budaya lain yang ada di Indonesia bahkan dunia. Mulai dari adat istiadat, kekerabatan, bahasa, kesenian, kepercayaan, serta tidak kalah juga prinsip orang Batak itu sendiri.
Bicara mengenai prinsip, prinsip orang Batak sangat berbeda dengan prinsip suku lain pada umumnya. Banyak orang mengenal seseorang sebagai orang Batak bukan hanya dari gaya bicaranya saja, tetapi prinsip hidupnya. Mau tahu apa saja prinsip orang batak? 

1. Anakkonhido Hamoraon diau (Anakku adalah kekayaanku).
Anak adalah segalanya bagi orang Batak
Anak adalah segalanya bagi orang Batak via http://lemotcycle.blogspot.com
Memiliki anak adalah sebuah kekayaan yang tidak ternilai bagi suku batak. Anak itu akan bernilai lebih jika anaknya itu adalah laki-laki apalagi jika itu adalah anak sulung, ini ibarat sebuah berkat yang sangat besar bagi keluarga suku batak. Anak laki-laki nantinya akan menjadi pewaris marga dari orang tua laki-laki.
Bagi keluarga Batak yang tidak memiliki anak laki-laki, misalnya jika anak ke 1 sampai ke 5 masih perempuan, orang tuanya akan tetap berusaha mendambakan anak laki-laki sehingga keturunannya bahkan menjadi 7 orang bahkan 9 orang. 
2. Hagabeon, Hasangapon, Hamoraon ( Kesuksesan, Kehormatan, Kekayaan).
Sukses, Hormat, dan Kaya adalah dambaan orang Batak
Sukses, Hormat, dan Kaya adalah dambaan orang Batak via http://aperturapoto.com
Ini adalah ukuran keberhasilan dalam suku batak. Menjadi berhasil itu harus sukses, kaya, dan dihormati. Sukses yang dimaksud bisa berupa sukses dalam bidang pendidikan, usaha, berkarir dan lain-lain. Kehormatan dalam suku Batak digambarkan dalam pergaulan sehari-hari, dimana ketika bergaul selalu santun, memiliki jabatan sosial yang tinggi dalam pergaulan maupun dalam adat.
Untuk kekayaan, sebenarnya kekayaan dalam suku Batak itu relatif, tergantung cara kita membandingkan dan memaknainya. Orang Batak kaya jika semakin banyak memberi kepada orang lain, maka semakin banyak pula yang akan membalaskan pemberian itu kepadanya, begitu juga dengan sebaliknya. Jadi hidup orang Batak itu penuh dengan pemberian dan penerimaan berkat.
3. Tidak akan menikah sebelum mapan
Hasil gambar untuk pasangan pengantin orang batak
Menikah tanpa hidup mapan adalah tabu via http://www.jhonmiduk8.blogspot.com
Sebelum menikah, orang Batak diharuskan hidup mapan baik bagi laki-laki maupun perempuan, so, jangan heran jika anda banyak menemukan perawan tua dan perjaka tua di suku Batak, itu karena tuntutan yang satu ini. Walaupun begitu, semua orang sepertinya mengamini prinsip ini karena coba anda bayangkan, anda menikah tetapi belum punya pekerjaan, mau makan apa nanti anda?
Selain itu, tuntutan hidup mapan agaknya berkolerasi positif dengan biaya pernikahan karena biaya yang dikeluarkan untuk pernikahan orang Batak itu tidak sedikit, jauh lebih banyak dari pernikaha suku lain pada umumnya. 
4. Dalihan Natolu.
Somba marhula-hula, Elek Marboru, Manat Mardongan Tubu
Somba marhula-hula, Elek Marboru, Manat Mardongan Tubu via http://jantours.com
Ini adalah prinsip yang terbilang sakral bagi suku Batak karena disetiap adat dan acara Batak pasti kata-kata ini selalu diucapkan. Dalihan Natolu artinya tiga aturan utama yang harus dipatuhi sebagai orang Batak, yaitu Somba Marhula-hula (Hormat kepada keluarga pihak istri), Elek Marboru (harus bisa mengayomi wanita), Manat Mardongan Tubu (bersikap hati-hati kepada teman semarga).
Tanpa Dalihan natolu, hidup orang Batak tidak akan memiliki kekerabatan yang erat seperti sekarang ini. Dalihan natolu juga sebagai fundamentalisme kehidupan yang sebenarnya selaras dengan kehidupan berbangsa dan bernegara yang diatur oleh Pancasila sebagai dasar Negara kita.
5. Harta boleh miskin, tetapi adat tetap kaya
Adat adalah kewajiban yang harus dipenuhi
Adat adalah kewajiban yang harus dipenuhi via http://chip.co.id
Jika seseorang dikategorikan sebagai orang miskin dalam hal ekonomi, belum tentu dia memiliki status yang sama dalam hal adat. Seringkali terjadi seorang raja di adat adalah orang yang tidak mampu secara ekonomi, dan orang yang mampu secara ekonomi harus menghormati raja adat tersebut dengan mengesampingkan status ekonomi.
6. Tuak adalah minuman bermakna, bukan minuman haram.
Tuak adalah minuman wajib bagi orang Batak
Tuak adalah minuman wajib bagi orang Batak via http://onthebeathandpath.com
Jika anda pernah mengikuti acara adat Batak, anda pasti ketemu dengan minuman yang khas ini. Namanya tuak, minuman ini adalah kewajiban disetiap adat Batak, acara adat tanpa tuak maka dipastikan acara ini tidak akan berasa.
Tuak sangat berarti bagi kehidupan orang Batak, jika dikehidupan sehari-hari, tuak adalah minuman penghangat badan agar tidak kedinginan (mayoritas daerah Batak adalah dingin), jika di acara adat tuak berarti sebuah minuman jamuan kepada tamu undangan, jika diwarung (lapo) tuak adalah minuman wajib.

7. Tidak akan pulang kampung sebelum sukses.
Jika pulang kampung sebelum sukses, bukan Batak namanyaJika pulang kampung sebelum sukses, bukan Batak namanya via http://simamaung.com
Prinsip ini dianut oleh perantau Batak. Pulang kampung sebelum sukses hanya ada ketika acara penikahan keluarga dan ada keluarga yang meninggal, selebihnya tidak ada alasan untuk pulang kampung sebelum bisa membawa mobil mewah kembali kekampung, atau mendirikan rumah besar dikampung.
Makanya, ditanah perantauan seperti di Jakarta, Bandung, Surabaya, Kalimantan banyak kita temukan orang Batak yang berwirausaha dengan tujuan “sukses dulu baru pulang kampung”. 


8. Apapun kerjakan, asal halal!

Tak heran, banyak orang Batak yang berprofesi sebagai sopir angkot
Tak heran, banyak orang Batak yang berprofesi sebagai sopir angkot via http://metrominidijual.blogspot.com
Menjadi sopir angkot metromini atau mikrolet, tukang tambal ban, tukang las, dan tukang ojek pun jadi yang penting halal dan tidak merugikan orang lain. Berhubungan dengan prinsip ketujuh, lebih baik mandi keringat halal daripada pengangguran sebab pengangguran adalah sebuah hal yang tabu dimuka orang Batak apalagi menjadi pengemis atau pengamen. 
9. Biar kambing di kampung sendiri, tapi banteng diperantauan.
di halaman sendiri boleh diabaikan, tapi jangan di halaman orang
di halaman sendiri boleh diabaikan, tapi jangan di halaman orang via http://iberita.com
Dikampung bisa diremehkan atau dilecehkan, tetapi ketika diperantauan tidak ada alasan untuk menerima hal yang sama. Banyak orang Batak yang sukses karena motivasi ini, dulu menelan hidup pahit dikampung, sekarang menjadi tajir di negeri orang.
Jangan heran jika banyak orang Batak yang memegang jabatan strategis di pemerintahan, terkenal di bidang hukum, dunia tarik suara, olahraga, dan lain-lain, semuanya karena prinsip ini. 
10. Marga bisa mengubah nasib.
Marga adalah identitas utama orang Batak, bukan nama depan
Marga adalah identitas utama orang Batak, bukan nama depan via http://hipwee.com
Saya pernah naik angkot di Jakarta, kebetulan duit saya juga sudah tipis jadi hari itu saya tidak makan biar bisa mencukupi untuk ongkos.
Ketika didalam angkot, saya bertanya kepada sopir yang kedengarannya berbahasa Batak, “Marga apa lae”. Kebetulan satu marga denganku dan saat saya ingin memberikan ongkos, dia menolak bahkan memaksaku untuk memasukkan kembali duit itu ke dompetku.
Orang Batak yang malu akan etnis ke-Batakannya akan membuat dirinya sendiri menyesal. Tidak ada salahnya menggunakan marga jika kita benar-benar orang Batak.
11. Musik adalah obat stres.
Musik Batak dengan alunan gondang Batak
Musik Batak dengan alunan gondang Batak via http://d3pe.wordpress.com
Jika orang Batak sudah capek, stress pikiran bukannya istirahat malah mengambil gitar dan menyanyikan lagu. Sejelek apapun suaranya, tetap itu adalah yang terbaik baginya untuk menenangkan dirinya dan pikirannya. Dan benar saja, sehabis menyanyikan beberapa lagi, pikirannya akan kembali normal dan wajahnya seperti bersinar kembali.
Jangan heran jika tetanggamu orang Batak jam 05.00 subuh suka memutar lagu berbahasa Batak dengan keras-keras. Tenang, dia tidak punya niat untuk menggangumu, dia hanya butuh waktu sedikit untuk berekspresi. 
12. Hancur demi kawan.
Kawan adalah segalanya dalam pergaulan
Kawan adalah segalanya dalam pergaulan via http://tanoboto.wordpress.com
Prinsip anak Medan, Medannya Batak tapi ya hehehe. Orang Batak rela melakukan apapun untuk kawannya, jadi jangan pernah ragukan loyalitas sesama orang Batak selama masih tidak saling mencurangi. Loyalitas yang sama juga akan ditujukan kepada temannya yang buka dari Batak karena dimata mereka manusia itu adalah sama. 

Itulah prinsip yang hanya ada dalam diri orang Batak. Prinsip inilah yang menyebabkan perbedaan yang patut dicontoh karena hal-hal diatas mencontohkan hal-hal yang postitif bagi semua manusia. 
PRINSIP HIDUP = HARGA MATI

Harga diri adalah hal paling dijaga oleh suku batak, harga diri bagi orang batak itu tinggi. Sehingga dari sikap menjaga harga diri muncul suatu sifat umum yang dimiliki orang batak, yaitu tidak mau kalah "harga diri dipertaruhkan". Orang batak memiliki sifat keras dalam mendidik anaknya karena bagi mereka anak adalah kekayaan. Kekayaan bukan dalam arti harta atau benda tapi kekayaan dalam arti "segalanya". Sikap keras dalam mendidik anak ini berkaitan lagi dengan harga diri, tidak boleh ada seorang pun yang menginjak dan merendahkan harga diri sehingga orang batak mendidik anaknya dengan tekun dan keras supaya kelak bisa tetap menjaga harga diri dan menaikkan kehormatan dan derajat keluarga. "Harga diri,harga mati"

Menghina, melecehkan, menganggap rendah. Hal ini akan berakibat fatal dalam kehidupan orang batak. Fatal dalam arti tidak ada obatnya. Karena bisa menghancurkan tali kekeluargaan dan persaudaraan sesama orang batak. Oleh karena itu orang batak sangat menjaga sikap baik dalam hal berbicara, bertindak, maupun dalam bersosialisasi. Jangan coba-coba bertindak sebelum memirkannya secara matang-matang.



PULANG KE KAMPUNG HALAMAN ADALAH HAL PALING MEMUASKAN JIKA PADA SAAT YANG TEPAT

Prinsip tidak akan pulang kampung sebelum sukses ini melahirkan prinsip yang baru yaitu "kebahagiaan orang tua harus dipertanggungjawabkan". Kedua prinsip ini saling berhubungan dimana orang tua adalah tujuan hidup orang batak dan hal paling berharga bagi anak, segalanya akan dilakukan oleh orang batak untuk kebahagiaan orang tua. Hal inilah yang membuat orang batak sangat gigih dalam meraih kesuksesan dimana suatu saat nanti mereka akan membalas jasa orangtuanya dan mengubah nasib serta mempertanggungjawabkan suatu hal yang telah diberikan kepadanya.
 Setiap orang batak beradu dan berlomba dalam hal menaikkan derajat keluarga. Inilah yang membuat orang batak diharuskan menjadi orang yang sukses dan berhasil, sehingga mereka akan mencari kesuksesan itu dimana saja walaupun sampai ke ujung dunia. Pada saatnya nanti mereka kembali ke kampung halaman dengan kemegahan, kesuksesan, keberhasilan yang mereka raih dan dengan sambutan hangat, sambutan tangis yang bahagia, pelukan dan dengan canda tawa yang menghiasi kebahagiaan. Dan disaat itu tiba maka itu adalah hal paling memuaskan bagi orang batak.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MARGA BATAK TOBA

PUISI KONTEMPORER

PUISI-PUISI AWAL (1953-1960) - Taufik Ismail