MARGA BATAK TOBA

SEKILAS TENTANG MARGA BATAK TOBA
Maret 22, 2018

Hasil gambar untuk orang batak

Pada artikel kali ini saya akan membahas tentang marga batak, tetapi tidak secara rinci atau mendalam hanya sekilas sebagai pengetahuan umum saja. Artikel ini tidak memiliki referensi atau sumber terpercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan, saya hanya akan menulis yang saya ketahui, yang saya alami, dan saya dengar sebagai seorang yang berlatar belakang suku batak.

Bagi orang batak marga itu memiliki peranan penting dalam kehidupan terutama dalam adat istiadat, budaya, pergaulan, dan kehidupan sosial di lingkungan masyarakat Batak, khususnya dalam rangka melaksanakan falsafah Dalihan na Tolu. 


Hasil gambar untuk batak margaku jati diriku
Marga dan garis keturunan membantu memposisikan diri, melalui marga dan garis keturunan seorang akan tau posisi dan bagaimana memposisikan diri dengan satu marga maupun dengan marga lain dilingkungan masyarakat batak toba. Seorang batak harus tau bagaimana mengambil sikap dengan orang lain dilingkungan masyarakat batak karena jika tidak bisa berakibat fatal. Itulah mengapa marga sangat diperlukan dikalangan masyarakat batak.

Selama- orang masih mengaku dirinya sebagai Orang Batak ia akan tetap memerlukan marganya di dalam penyelenggaraan adat istiadat, budaya, dan tata krama pergaulan di dalam masyarakat, sekalipun ia hidup di perantauan.
Selain itu, marga yang diwarisi secara turun temurun itu dapat berfungsi sebagai family name, yang umumnya pada banyak bangsa di dunia ini diwariskan kepada keturunannya. Jadi, marga itu umpanya Lumbantoruan dapat berfungsi sebagai salah satu identitas.

Marga adalah identitas dan jati diri orang batak baik di perantauan maupun dilingkungan orang batak. Setiap orang batak memiliki garis keturunan masing-masing yang menentukan kasta atau partuturan (silsilah) dilingkungan batak, contohnya sihombing garis keturunan ke-16 berarti dia sihombing nomor 16 atau keturunan ke-16. Sehingga garis keturunan yang lebih muda seperti sihombing ke-17 atau sihombing ke-18 harus lebih hormat. Sihombing ke-17 akan memanggil Among (Ayah) kepada setiap marga sihombing yang memiliki garis keturunan ke-16 dan sihombing ke-18 akan memanggil opung (kakek,nenek) kepada setiap marga sihombing yang memiliki garis keturunan ke-16, begitulah seterusnya. 


Hasil gambar untuk asal mula marga batak

Marga dengan setiap garis keturunannya juga berfungsi sabagai penentu kasta atau derajat satu marga dengan marga-marga lainya, dalam istilah batak disebut partuturan (silsilah).


  1. MARGA BATAK TOBA

Marga Batak Toba adalah marga pada Suku Batak Toba yang berasal dari daerah di Sumatera Utara, terutama berdiam di Kabupaten Tobasa yang wilayahnya meliputi Balige, Porsea, Laguboti, dan sekitarnya. Orang Batak selalu memiliki nama marga/keluarga. Nama / marga ini diperoleh dari garis keturunan ayah (patrilinear) yang selanjutnya akan diteruskan kepada keturunannya secara terus menerus.

      2. ASAL-USUL MARGA BATAK

Berikut penjelasan singkat, hanya sekedar untuk pengetahuan umum saja tentang asal-usul marga batak .


Hasil gambar untuk asal mula marga batak

Menurut kepercayaan bangsa Batak, induk marga Batak dimulai dari Si Raja Batak yang diyakini sebagai asal mula orang Batak. Si Raja Batak mempunyai dua orang putra, yakni Guru Tatea Bulan dan Si Raja Isumbaon. Guru Tatea Bulan mempunyai 5 orang putra yakni Raja Uti (Raja Biakbiak), Saribu Raja, Limbong Mulana, Sagala Raja, dan Malau Raja. Sementara, Si Raja Isumbaon mempunyai 3 (tiga) orang putra yakni Tuan SorimangarajaSi Raja Asiasi dan Sangkar Somalidang.
Dari keturunan (pinompar) mereka inilah kemudian menyebar ke segala penjuru daerah di Tapanuli, baik ke utara maupun ke selatan sehingga munculah berbagai macam marga Batak.
Legenda mengenai bagaimana Si Raja Batak dapat disebut sebagai asal mula orang Batak masih perlu dikaji lebih dalam.[butuh rujukan]
Sebenarnya Kabupaten Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Tobasa, dan Samosir sekarang tidaklah semuanya Toba.[butuh rujukan]Sejak masa Kerajaan Batak hingga pembagian wilayah ya ng didiami suku Batak ke dalam beberapa distrik oleh Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), Tanah Batak dibagi menjadi 4 (empat) bagian besar, yaitu:

  • Samosir (Pulau Samosir dan sekitarnya); contoh: marga Simbolon, Sagala, Samosir, dsb
  • Toba (Balige, Laguboti,Porsea, Parsoburan, simanindo, Parbaba, Pangururan, Sigumpar, dan sekitarnya); contoh: marga Sitorus, Simangunsong, Marpaung, dsb
  • Humbang (Dolok Sanggul, Lintongnihuta, Siborongborong, dan sekitarnya); contoh: marga Simatupang Siburian, Silaban, Sihombing Lumban Toruan, Nababan, Hutasoit, dsb
  • Silindung (Sipoholon, Tarutung, Pahae, dan sekitarnya); contoh: marga Naipospos (Sibagariang, Hutauruk, Simanungkalit, Situmeang, Marbun), Huta Barat, dsb

    


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUISI KONTEMPORER

PUISI-PUISI AWAL (1953-1960) - Taufik Ismail